Dalam merakit Power amplifier hasil penghabisan nya belum tentu langsung bagus, banyak banget penyakit yang sering kali muncul internal proses perakitan yang mengakibatkan gagal dalam merakit, terkadang timbul celaan serak, dengung final atau transistor nan cepet panas karna bias nan ketinggian, semua permasalahan itu pasti akan muncul penyebab nya karna faktor suku cadang di jaman kini nan rata rata KW, makara hasil nya DCO tahapan yang akan mengakibatkan spul speakr cengkut kalau di miring di volume nan tataran. Untuk itu Plong kesempatan boleh jadi ini akan saya coba bahas permasalahan tentang DCO & mandu mengatasinya, karna sekiranya DCO sudah merentang 0 biaspun akan timbal, transistor final jadi adem & suarapun akan jernih dengan seorang nya. APA Nan DI MAKSUD DCO ? DCO atau DC Offset adalah tekanan listrik DC yang keluar pada out speaker power amplifier, Tegangan DC yang sesak hierarki nan keluar di output speaker bisa berbahaya dan dapat menyebabkan spul speaker kita mudah jebol pada level volume nan maximal, hasil suarapun enggak jernih karna patera speaker bergerak liar lebih lagi bisa mengeluarkan suara miring dengung, Maka itu karena itu voltase DC pada output speaker ini harus dihindari & di setings menumpu biar posisi spool speaker seimbang, karena jika DCO+ terlalu hierarki posisi spool speakr berbudaya ke depan & kalau DCO- yg tingkatan posisi spool speaker akan mundur ke belakang walaupun level piutang di tutup. Kebanyakan power amplifier dengan watt besar menggunakan tarikan ganda atau simetris nyata-ground-subversif dan menyambung output amplifier langsung ke speaker tanpa kapasitor. Puas lulusan atau output amplifier bisa saja mengandung tegangan DC, Tarikan DC inilah nan di tutur DCO. BAGAIMANA CARA MENGUKUR DCO ? Cara mengukurnya yaitu menggunakan AVO digital supaya lebih akurat, Yakni dengan cara menutup input dengan di jumper ke ground, probe merah Avo di tempel di Out speakr sedangkan probe hitam ke ground, Dengan rasio 200mV lega Avo digital, lihat & catat hasil DCO nya. Sejumlah perancang elektronik mengajurkan DCO maksimal +/-20mV. Doang pasti nya jauh makin baik. BAGAIMANA Pendirian MENGATASI DCO Nan TINGGI ? Pada gambar diatas adalah model skema input amplifier nan memakai penguat diferensial ataupun LTP. Penguat diferensial tersebut dibentuk oleh Transistor NPN1 dan NPN2, Tegangan Colector transistor mengalir melangkahi R1 & R2, Resistor ini nan biasa di sebut R DCO. Sekiranya R1 dan R2 nilainya sama dan VBE mulai sejak npn1 dan npn2 sama, maka tekanan listrik pada keluaran amplifier menjadi 0V, padahal R3 ialah suply dari tegangan – untuk emitor, rangkain begitu juga ini sekarng banyak di pake para modif driver cak agar mnjadi minimlais, pada driver nan sudah lalu di minimalist tersebut’ R3 ini bisa lagi buat menseting DCO + , sedangkan sreg driver lama yang belum di minimalis’ provinsi R3 ini menggunakan perpautan 1 buah transistor. Lakukan memperkecil DC Ofset & mendapatkan bias yang seimbang, gunakanlah transistor 1 & 2 nan memiliki hFE yang tinggi & timbal, demikian juga Transistor selanjutnya sprti bagian transistor driver nya. Terus bagaimana kalau kita enggak memiliki stok transistor pengganti yang bagus? , prinsip nya merupakan dengan memperalat trimpot. Coba sobat perhatikan Resistor R1 & R2 puas skema di atas, resistor tersebut lah yang membantut tegangan suply DC yang masuk ke transistor, makara apabila DCO nya jenjang, sobat bisa menaikan ponten Resistor supaya suply DC ke transistor berkurang & akan memendek juga DCO yang keluar dari Out transistor. R1 & R2 tersebut dapat sobat naikan ataupun turunkan nilai nya tergantung angka R nan ada di driver. supaya lebih mudah menaikan atau menurunkan nilai R1 &R2, sobat bisa meletuskan trimpot, caranya resistor tersebut di cabut 1 ujung nya & di seri dengan trimpot yg nilainya di dasar 5k, spontan kita mengukur DCO trimpot tersebut kita putar2 sampe Nilai DCO sreg Avo membidik angka 0. Demikian lah tekor pembahasan masalah DCO yg boleh saya jelaskan, semoga dapat di memaklumi & bermanfa’at buat sobat smua.
GIN2.